Para peneliti Jepang telah menciptakan seekor tikus dari sebuah sel mati yang membeku selama 16 tahun, dan melangkah di perjalanan panjang impian mustahil, untuk menghidupkan kembali hewan-hewan yang telah punah, seperti mammoth atau gajah purba.
Para ilmuwan di lembaga penelitian Riken yang didukung pemerintah Jepang menggunakan sel mati dari seekor tikus yang telah diawetkan pada suhu minus 20 derajat Celsius-suhu yang serupa dengan tanah membeku di Siberia.
Para ilmuwan berharap bahwa penelitian ini akan membuka jalan untuk mengembalikan hewan-hewan yang telah punah. Penemuan ini dilaporkan di Proceedings of the National Academy of Sciences di Amerika Serikat awal November 2008 lalu.
Para ilmuwan mengambil sebuah inti sel dari organ tikus mati dan menanamkannya ke sebuah sel telur dari tikus lain yang masih hidup, menjuruskan ke kelahiran tikus kloning, kata para peneliti. “Teknologi pemindahan inti sel yang baru ini sangat meningkatkan kemungkinan untuk menghidupkan kembali hewan yang telah punah, “kata Teruhiko Wakayama, ketua tim peneliti.
“Meskipun usaha menghidupkan kembali hewan yang telah punah sering digambarkan di dalam film dan novel misalnya “Jurassic Park”-nya Michael Crichton-selama ini realitanya masih mustahil, “kata mereka.
Selama ini, sel-sel dari tubuh yang sudah mati tidaklah berguna. Tetapi tim Wakayama menemukan cara untuk mengambil inti sel secara utuh dari sebuah sel beku dengan menggerinda jaringan-jaringan sel menjadi berbagai serpihan. Tikus kloning ini mampu berreproduksi dengan seekor tikus betina, tambahnya.
Tetapi para peneliti mengatakan bahwa dalam soal menghidupkan kembali hewan yang telah punah, tantangannya masih sangat besar karena diperlukan pembiakan dengan hewan-hewan yang masih hidup.
Untuk menghidupkan kembali seekor mammoth, para peneliti perlu menemukan cara untuk menanam inti sel seekor mammoth ke dalam sel telur seekor gajah dan kemudian menanam embrio kedalam rahim gajah. Gajah adalah keluarga modern terdekat dari mammoth, hewan mamalia raksasa yang dianggap punah pada Zaman Es.
Akira Iritani, seorang ahli mammoth di Kinki University di Osaka, mengatakan bahwa hanya soal waktu sebelum para peneliti dapat melahirkan seekor mammoth. “Saya mempunyai harapan yang tinggi bahwa kita akan bisa menemukan sebuah sempel yang bagus,” katanya “Ada lebih dari 10.000 mammoth terbaring di bawah Siberia,”sambungnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih telah berkunjung di blog ini. Silahkan dishare kalau artikel ini bermanfaat atau menarik menurut Anda. Berkomentarlah yang baik dan sopan.
NO SARA, NO SPAM, NO PO*NO
ATAU
INGN TUKAR LINK